PENGALAMAN HIDUP DENGAN SANDAL...


Semalam,seperti biasa saya mengawasi ujian akhir.Tapi malam itu, ada sesuatu yang membuat saya teringat pengalaman hidup saya. Ada seorang mahasiswi(tentunya cantik dong), dandanan rapi, baju rapi tapi kok pakai sepatu cat ya.. selidik punya selidik ternyata mahasiswi ini memakai sandal waktu ujian, tentu saja rekan saya 'Mr.Utad' menyuruhnya untuk memakai sepatu bagaimanapun caranya.Saya gak tahu dari mana dia pinjam sepatu,yang jelas sepatunya sepatu untuk cowok. hiikk..hiik..lucu juga lihatnya. yang membuat geli,karena saya pun sering mendapat masalah gara-gara sandal.Mungkin ini sifat permanen saya "super cuek".
Pengalaman pertama sekitar tahun 1995/1996, waktu itu saya bermaksud mendaftar sebagai calon mahasiswa di Poltek ITB.Saya memakai kaus dan celana seadanya,ya.. memang itu yang ada, tidak ketinggalan sandal jepit kesayangan selalu menemani kemana pun saya melangkah. Di depan sudah kelihatan pintu masuk aula yang dijaga satpam, saya melangkah dengan pd-ny, tepat satu langkah sebelum melewati garis pintu, tiba-tiba pak satpam berdiri dan dengan sopan berkata
"Mas, kalo mo ke WC sebelah sana mas..!". Dasar saya emang oon..gak ngerti maksudnya, saya katakan
"Pak, saya mau ikut daftar..".
"Ohh..kalo mau daftar gak boleh pakai sandal mas...", kata pak satpam.
"ohh..gitu ya pak..".
Bingung juga saya waktu itu harus gimana.akhirnya mundur langkah untuk mengatur strategi,Gimana caranya supaya bisa daftar.Kalo si mahasiswi yan ujian sih..gampang tinggal pinjem ke teman yang kenal..nah..kalo saya boro-boro, gak ada satu pun yang kenal, sendirian lagi...heh..gimana caranya ya.."Nah..itu dia!" saya punya ide, pinjem sepatu ke penjual asongan pensil 2b. Penjual semacam ini banyak disekitar kampus, bukan hanya di kampus ITB, tapi dikampus-kampus yang membuka pendaftaran pasti ada.Karena pensil 2b inilah yang harus digunakan sewaktu ujian test saringan,ya...semacam panen setahun sekali gitu kalie.Saya dekati salah satu pedagang, tentu saja mereka langsung menawarkan dagangannya. Saya coba beli satu sebagai pembuka strategi, setelah itu baru saya utarakan maksud mau meminjam sepatunya. Alhamdulilah..akhirnya dipinjamkan juga.Jangan tanya sepatunya
seperti apa? yang penting nih sepatu punya nama sepatu aza..ha..ha..
Saya datangi tempat pendaftaran, satpamnya udah lupa kali..ya.. saya berhasil masuk dan mengisi formulir pendaftaran.Dengan perasaan lega dan mengucapkan banyak terima kasih kepada pedagang tadi akhirnya saya pulang.
Pesan saya,jangan pernah deh..masuk instutisi resmi dengan pakai sandal berabe urusannya, kecuali emang pengen punya cerita untuk cucu dihari tua...he..he... Bagi saya peristiwa seperti di atas bukan peristiwa yang harus dijadikan pelajaran, gak bakalan masuk karena sifat cuek saya telah mengahpus semua kejadian tsb.


Pengalaman kedua..terjadi sekitar tahun 1999/2000.Saya waktu itu semester VI di Diploma 3 UNPAD. Sekedar playback, di poltek ITB saya lolos alias gak kejaring ha..ha..dua kali saya coba..tapi tetep aza lolos.Akhirnya ikut test saringan UNPAD dan masuk D3 Komputer.
Pada semester 6, saya jarang sekali pergi ke kampus,jadi gak tahu informasi u2date kampus. Saya hanya tahu, bahwa dikampus terjadi pergantian ketua program. Teman-teman banyak yang resfect thd bpk. ketua program baru ini, menurut mereka Professor(pak ikhyari, kalo gak salah) ini sangat low profile,punya pengalaman 15 tahun di luar tidak menjadikannya sombong.Kalau melihat ke area parkir pasti ada mobil yang paling jelek(kalo gak salah mobil kijang), nahh..itu mobilnya, tapi diparkir dipaling depan..hebat kan..dan yang hebat lagi si professor ini, kalo nyuruh pasti dia ikut ngerjain.Pernah suatu ketika para mahasiswa duduk-duduk dilantai lorong kampus depan kelas, banyak sekali jumlahnya sehingga menghalangi lalu lalang orang jalan.kebiasaan aksi duduk ini merupakan hal yang mengasikan, karena teman-teman bisa dengan mudah godain mahasiswi yang lewat..he..he..biasalah. Suatu hari pak prof. melihatnya dan mendatangi para mahasiswa, dengan senyum dia mengajak mahasiswa untuk mengangkat kursi panjang ke lorong kelas.
"Ayoo..duduknya disini, gak gagah duduk dibawah..." kata si prof.
Tentu saja para mahasiswa kelabakan dan buru-buru membantu memindahkan kursi panjang.
Suatu hari saya ke kampus untuk ngurus TA yang gak kelar-kelar, saya adalah generasi terakhir yang lulus..(oon aja bangga). Seperti biasa kaos , jelana jeans yang satu minggu belom dicuci dan sandal jepit selalu menemaniku kemana pun pergi.Tangga paling depan merupakan pilihan saya untuk naik ke atas, tangga demi anak tangga saya tapaki dengan mantap dan penuh keyakinan, dan sampai juga ke akhir anak tangga.Ketika melangkah ke lorong ke kelas, tiba-tiba ada bapak-bapak yang botak berjalan terpingkal-pingkal menuju saya dan berteriak-teriak
"De..de..kamu tahu gak kenapa saya gak pakai sepatu??".
tentu saja saya gak ngerti maksudnya apa (tetep oon).
"Saya gak pakai sepatu,karena kaki saya luka..!"
"kenapa kamu gak pakai sepatu ?..". tambah bingung saya, maksudnya apa..?.
"Saya gak punya sepatu pak.." saya jawab, emang benar waktu itu saya gak punya sepatu. Karena selama kuliah saya selalu memakai sandal dan gak masalah.
"ohh..,saya punya banyak sepatu bekas main tenis, kamu mau gak..?"
"Makasih pak, saya lebih suka beli sendiri..saya lagi berusaha pak.."(sedikit ngeles).
"Usaha apa kamu..?",
"Rental komputer pak, kerjasama dengan yang lain.."
"Bagus..bagus ..itu.."
Setelah itu si bapak itu(dikemudian hari saya tahu itu adalah pak prof.ikhyari)mengajak saya ke ruangannya.Bukan dimarahi, malah diajak ngobrol tentang perjalanan hidup dia di luar negeri,strategi sukses hidup,tentang kampus dan banyak lagi.
Setelah kejadina itu saya ceritakan ke teman-teman, tidak sedikit dari mereka ngiri dengan pengalaman saya.karena sulit sekali bertemu dengan orang penting seperti dia. saya hanya bisa bersyukur, ternyata gara-gara SANDAL, saya dapat ilmu banyak, dari seorang professor lagi..hee.he....
Dan yang membuat saya bangga lagi, ternyata prof. ini gak lupa kepada saya. ini terbukti ketika saya berpapasan, dia menyapa saya "Jangan lupa ya..traktir saya kalo udah sukses..". kata dia.
Itulah dua pengalaman saya tentang SANDAL, semoga jadi hiburan..

Comments

  1. terserah deh mo di comment apa kek..

    ReplyDelete
  2. sya juga punya pengalaman pak...! waktu itu saya dan temen ikut pendaftaran murid baru di sma, setelah masuk area sekolahan saya di berhentikan oleh seseorang paruh baya dan berkata

    guru : mau kmana mas...?
    saya : mau daftar pak
    guru : rumahnya jauh gak..?
    saya : situ pak, desa sebelah.
    guru : oh yaudah, ambil sepatu dulu baru balik lagi kesini...!
    Saya : " dengn wajah malu , aku dan temenku balik pulang "

    beginilah adanya, wong deso tetep katrok...! udah kebiasaan sekolah sd ga pernah pake sepatu

    ReplyDelete
  3. setiap hal di dunia ini pasti memiliki unsur positif dan negatif...tapi apabila kita lebih berfikiran positif, pasti positif juga hasilnya...

    pak asep pasti banyak yach koleksi sendalnya....???

    ReplyDelete
  4. pantesan sandal dirmh pd ilang

    ReplyDelete
  5. itu cerita pengalaman gak seratus persen sama kaya apa yang dituliskan.....................
    tapi bagus deh buat motivasi dan info

    ReplyDelete
  6. Kalo pak asep nulis pengalaman ttg memakai sendal jepit, ini sy nemu ttg filosofinya, mgkin ini alasan knapa pak asep nyaman pake sendal jepit, hehehe

    http://luckyunknown.blogspot.co.id/2016/07/filosofi-sandal-jepit.html?m=1

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Resultset Java - DefaultDataModel

Syntax Highlighter Blogger